PROLOG
“haruskah
ada pertemuan untuk dapat mengenalmu, jika aku selama ini hanya dapat
memandangmu yang sedang menunggu kedatangan orang lain, apakah itu sebuah
pertemuan, aku ingin mengenalmu disaat pertama aku melihatmu duduk dibawah
pohon sakura itu kau gadis manis mengapa kau duduk sendiri dan menanti
seseoranng yang tak pernah datang. Bahkan kau tak merasa bosan duduk sendiri
disana, dan bahkan aku yang tak mengenalmu tak mampu beranjak dari tempatku
sebelum kau beranjak terlebih dahulu, haruskah aku mengahampirimu, menemuimu
agar aku dapat memulai kisah kita, jika memang harus ada pertemuan untuk
memulai sebuah kisah haruskah aku menghampirimu atau takdir yang akan
mempertemukan kita.”
Jam menunjukan pukul 06.00 namun
sakura sudah ijin pergi ke sekolah. “ ma, sasa berangkat ya, assalamualaikum”.
Seru sasa seraya segera berjalan menuju bagasi. Sasa berangkat kesekolah
menggunakan sepeda, namun seperti biasa ia tidak langsung berangkat menuju
sekolahnnya ia pergi menuju taman terlebih dahulu, dan lagi ini masih terlalu
pagi, bahkan matahari masih enggan menunjukan cahayanya, hanya ada hewan seperti burung dan angsa ditaman itu yang menemaninya setiap hari,sasa
mengencangkan sal dilehernya, pagi ini memang cuaca sangat dingin, setelah itu
sasa mengeluarkan sekantung plastik jagung untuk diberikannya pada burung dan
angsa yang ada ditaman itu. Gadis berambut panjang nan indah itu, memang
menyukai suasana hening jika ia sedang ditaman pagi hari, ia duduk dikursi
taman dekat kola ikan yang ada ditaman itu tepat dibawah pohon sakura, gadis
berkulit putih dan tinggi itu duduk sambil mendengarkan musik dan membaca
sebuah buku. Semua kegiatan yang sasa lakukan pagi ini sudah ia lakukan sebulan kebelakang.
Tak jauh dari temapat duduk sasa ada
seorang laki-laki dengan earphone ditelinganya dan melakukan akifitas yang sama
dengan sasa, namun berbeda dengan sasa yang tak pernah memperhatikan
sekelilingnya, agara nama laki-laki itu. Agara selalu memperhatikan sasa yang
duduk tak jauh dari sana. Agara awalnya tak pernah memperhatikan sasa, ia juga
sama seperti sasa yang tak pernah memperhatikan sekelilingnya, ia hanya duduk
menunggu seseorang yang tak pernah datang sejak hari itu. ~Flashback~ Agara
selalu datang tepat pukul 06.00 ditaman itu, rutinitas itu selalu ia lakukan bersama indri ketika mereka masih
bersama indri sangat menyukai suasana pagi hari yang tenang ditaman, dan agara
selalu setia menemaninya, sambil medengarkan lagu yang terkadang agara sendiri
yang menyanyikannya mereka menghabiskan pagi mereka sebelum ke sekolah. Namun,
saat ini agara hanya duduk sendiri ditaman itu tak ada indri, tak ada lagi
seseorang yang selalu tersenyum bahagia mengghabiskan waktu pagi bersamanya.
Indri kekasih yang sangat ia cintai itu kini sedang berada diluar negeri, indri
pindah sekolah keluar negeri dan kini agara laki-laki tinggi dan tampan itu
seperti sudah terbiasa menghabiskan waktu pagi ditaman itu walau tak ada indri
disampingnya, dan terkadang ia berfikir jika ia duduk disana maka ketika indri
pulang indri dapat melihatnya sebagai orang pertama yang ia lihat ketika ia
bangun dipagi hari, karena memang taman itu dekat dengan rumah indri. Pada
minggu awal bulan ini dimana minggu pertama ia menghabiskan pagi tanpa indri
ditaman itu, ia masih terus dibayang-bayangi indri, begitu pula minggu ke dua,
ketika minggu ketiga agara mulai sadar bahwa indri tak akan pulang dan ia
memutuskan untuk menghentikan kebiasaannya yang duduk ditaman itu setiap pagi.
Namun setelah tiga minggu ia duduk ditaman itu untuk pertama kalinya ia
memperhatikan sekelilingnya dan saat itu ia sadar selama ini ia tidak sendiri
ditaman itu, tak jauh dari tempat ia duduk ada seorang gadis yang duduk dibawah
pohon sakura, seorang gadis manis yang sepertinya enggan beranjak dari tempat
duduknya bahkan ketika agara mulai bosan dengan aktifitasnya ditaman itu setiap
pagi, seorang gadis yang sepertinya juga sedang menunggu seseorang yang mungkin
tak akan pernah datang. Agara awalnya hanya melihat gadis itu biasa saja dan
tak peduli dengan apa yang dilakukan gadis itu. Keesokan harinya setelah agara
melihat gadis itu untuk pertama kalinya, ketika ia sedang melajukan sepedanya
melewati taman itu ia melihat gadis itu lagi , sejak hari itu agara penasaran
dan peduli dengan gadis yang memiliki kebiasaan yang sama dengannya itu. ~flashback
end”. Tiba-tiba sasa bangun dan beranjak pergi dari tempat duduknya dan itu
membuyarkan lamunan agara yang flashback bagaimana ia kini memperhatikan gerak
gerik sasa, gadis yang tak pernah ia kenal sebelumnya dan sampai saat ini ia
tak mengenalnya. “apakah ini namanya sebuah pertemuan karena pada akhirnya
untuk pertama kalinya aku melihat seseorang setelah indri, dan ini awal untukku
terus memperhatikanmu, sakuraku, ijinkan ku
memanggilmu sakuraku karena memang belum ada kesempatan untukku
mengetahui namamu.” Seru agara seraya beranjak meninggalkan taman itu setelah
sebelumnya sasa pergi terlebih dahulu.
Sasa tiba disekolah sama seperti
aktifitas yang ia lakukan pagi hari tak
banyak bicara. Sasa memang tak suka keributan atau berbuat ribut. Ketika ia
tiba disekolah ia langsung pergi menuju kelasnya. Walau sasa orangnya sangat
diam namun ia punya teman yang sangat bawel namanya lili “sasa astaga lo kemana aja sih kata nyokap
lo, lo berangkat udah dari pagi kenapa baru sampe disekolah jam segini sih lo,
kemana aja sa gue khawatir tau ga sama lo, yaelah lo malah diem aja”. Seru lili
yang ngomongnya tanpa rem. “udah ngomongnya? Gimana aku mau jawab kamu tuh ya
li ngomongnya aja ga pake koma, kamu kaya ga tau aku aja si li aku kan pergi ke
taman dulu sebelum kesekolah, udah ah jangan banyak nanya aku lagi malas
bicara, oke”. Jawab sasa dengan nada yang tak bersemangat. “yaya sory sory gue
ga akan nanya-nanya lo lagi gue duduk ya, kalau ada apa-apa atau butuh gue panggil
aja ya, ini ada bento buatan gue special buat lo dimakan ya, dan ini ada sesuatu
gue nemu diloker lu hahaha ga tau dari siapa, daaaaah sasa” seru lili seraya ia
bergegas ke mejanya. “li..” belum sempat sasa menuruskan kata-katanya yang akan
memarahi lili karena lagi-lagi lili mengacak-acak lokernya, guru sudah masuk
kekelasnya dan akan segera memulai pelajaran. Setelah 2 jam belajar dikelas
akhirnya bel istirahatpun berbunyi, tak tunggu lama lili segera pergi ke luar
kelas karena ia tahu sasa bakal marah besar ke dia, dan tak lama setelah lili
keluar kelas sasa bergegas keluar mengejar sahabatnya itu untuk menegurnya yang
lagi-lagi membuka lokernya tanpa seijinnya. “liliiiiiiiiii jangan lari kamu”.
sasa mengejarnya dengan cepat tapi pas melewati kelas ips ia bertabrakan dengan
salah seorang laki-laki, dan sasa terjatuh sasa mengaduh kesakitan namun ia tak
menyambut tangan laki-laki yang ia tabrak tadi ketika laki-laki itu mengulurkan
tangannya hendak membantu sasa berdiri, sasa malah berbalik dan pergi tanpa
mengucapkan apa-apa bahkan ia tak sedikitpun menatap laki-laki itu, ia juga tak
melanjutkan mengejar sahabatnya itu, Karena ia sudah terlalu kesal. Sasa
akhirnya kembali ke kelas, tapi ketika ia kembali kekelas ia melihat suasana
kelas yang tak beraturan Karena sekarang
jam istirahat dan lagi suasana kelas sangat gaduh, akhirnya sasa ke kelas hanya
mengambil earphone dan hpnya serta buku yang sedang ia baca tadi pagi, lalu ia
pun bergegas pergi ke taman belakang sekolah, taman belakang cukup sunyi dan
sejuk tempat yang sangat disukai oleh sasa. Seperi pada pagi hari sasa duduk
dibangku taman yang ada ditaman tersebut, dan mendengarkan music sekaligus
melanjutkan membaca bukunya, namun bedanya dengan tadi pagi kali ini ia sambil
bergumam kesal karena kejadian tadi “ah aku benci keramian, aku benci lili
karena dia aku jadi terjatuh dan ditertawakan oleh anak-anak itu, lagian anak
itu ga punya mata apa kenapa pake nabrak aku segala, kalau aja tadi aku diam
dikelas dan ga ngejar lili mungkin aku ga akan merasa sakit dan malu kaya
gini.” Omel sasa. Ia terus ngedumel tanpa sadar ada yang memperhatikannya, sama
dengan pagi tadi dengan tak sengaja agara kembali melihat sasa, kali ini agara
memperhatikan sasa yang sedang dengan tersenyum, sebelum sasa datang agara
sudah berada ditaman itu, sedang membaringkan badannya dirumput dan memejamkan
matanya. Namun ia terbangun ketika ia mendengar suara sasa yang sedang
marah-marah tidak jelas, agara awlanya kaget ketika gadis yang sedang
marah-marah itu adalah gadis yang sama yang ia lihat setiap pagi ditaman itu.
Agara memperhatikan dan mendengarkan sasa yang sedang marah-marah dengan senyum
simpul dibibirnya, “ternyata kau lagi sakuraku, kenapa kau begitu manis bahkan
ketika kau sedang mengomel seperti itu, pertemuan kali ini sebuah kebetulan
atau memang takdir, aku tak pernah tau kau satu sekolah denganku sakuraku”.seru
agara seraya kembali berbaring dan menatap langit. “Jika pertemuan terjadi
lebih dari sekali apakah aku boleh menyebutnya dengan jodoh? Ntahlah dia gadis
yang manis dan aku sangat ingin mengenalnya.” Seru agara dalam hati.
0 komentar:
Posting Komentar