RSS

kau kah itu


Berbeda dengan suasana kelas 2 bahasa yang sangat sepi dan hening, karena isinya para wanita semua. Dikelas 2 ips justru dipenuhi dengan keributan. Kelas 2 bahasa dengan 2 ips bersebrangan, hanya dibatasi oleh lapangan serbaguna.  Indah duduk didekat jendela sebelum pa indra masuk ke kelasnya, ia sering memperhatikan anak-anak kelas 2 ips yang memang berbeda sekali dengan keadaan kelasnya yang hening dan sepi. Dikelas 2 ips lebih rame dan semua berkomunikasi dengan riang dan ramah. Namun mata indah hanya tertuju pada satu orang, orang yang sama dengan yang tadi pagi menabraknya, ketika berangkat sekolah. Ia adalah hansel seseorang yang sangat popular disekolah, karena orangnya yang ramah dan selalu tersenyum pada setiap orang, ia juga merupakan kapten sepak bola disekolah, selain itu ia jago disemua bidang olahraga, wajahnya yang tampan dan tinggi badan yang sempurna, serta atletis, membuat banyak cewe disekolah tersebut mengidolakannya. Indah salah satu orang yang enggan tau segala tentang hansel. Namun tanpa ia sadari, ia selalu memperhatikan gilang. Pelajaranpun dimulai tepat setelah pa indra masuk, guru wali kelas 2 bahasa yang sangat to the point dan enggan basa-basi dengan muridnya, hanya dengan indah ia dekat, karena indah adalah ketua kelas 2 bahasa maka hanya indah saja yang pa indra kenal. Setelah jam pelajaran selesai indah diminta pa indra membawa buku catatan teman sekelasnya ke kantor. Indah sebenarnya sangat benci menjadi ketua kelas 2 bahasa, karena ia tak suka direpotkan, dan ia mempunyai wali kelas yang sangat merepotkan. Dan indah tidak pernah mengobrol dengan teman sekelasnya, ia malas berteman. Akhirnya ia hanya membawa 25 buku catatan ke ruang guru sendiri, selalu seperti itu setiap harinya, wajar kali ini ia hanya berdiri didepan kelas menunggu teman-temannya dengan kesadaran sendiri mengumpulkan buku catatannya. Wajah indah jika moodnya sedang tidak bagus, sangat menyeramkan. Hanya butuh waktu 5 menit buku catatn semua anak terkumpul, indah langsung membawanya ke ruang guru, namun dilorong indah bertemu dengan roy anak kelas 2 matematika, roy adalah sahabat indah dari SD. Tanpa banyak omong roy mengambil sebagian buku yang dibawa oleh indah, dan mengikuti indah dengan tenang disampingnya. Perjalanan indah ke ruang guru selalu tidak berjalan dengan mulus, karena ia harus melewati banyak ruang kelas, dan disetiap lorong depan kelas mereka selalu dijadikan tempat mereka bermain, begitu pula didepan kelas 3 ips, yang anak laki-lakinya sedang bermain bola, indah hanya dapat menarik napas panjang dengan tingkah kakak kelasnya itu,indah mencoba mengabaikan ketidaknyamanan yang ia rasakan, dan roy menyadari itu. Roy yang ada disampingnya hanya dapat melindungi indah agar tidak terkena bola yang kini mengarah kepada mereka, dan roy mempersilahkan indah lewat duluan menuju ruang guru. Sementara roy mencoba menahan bola yang tadi hampir mengenai indah, dan memberikan bola tadi pada kakak kelasnya. Setelah itu roy bergegas menyusul indah. “ndah, are you ok?” Tanya roy. Dan dijawab dengan anggukan kepala dari indah. “ nanti kita kembali ke kelas lewat taman belakang aja ya?” ajak roy, dan kembali hanya dibalas oleh anggukan kepala oleh indah. Setelah dari kantor, indah dan roy kembali ke kelas mereka namun dari belakang ruang kelas yang tadi mereka lewati, jalan yang indah dan roy lewati saat ini adalah salah satu favorite indah taman kecil dibelakang sekolah dengan air mancurnya, dan keheninganya. Indah tanpa banyak bicara duduk dekat kolam yang ada air mancurnya, dan roy tetap berjalan lurus kembali ke kelasnya untuk mengambil bekal yang sudah ia siapkan dari rumah untuk indah. Kini indah dan roy menikamati makan siang mereka. “roy” panggil indah. “ya ndah, ada apa?” jawab roy, indah menatap roy dan berkata “boleh pinjem bahunya? indah cape”. Roy awalnya ragu, namun ia sadar sahabatnya ini sedang lelah dan membutuhkannya, roy pun mengangguk yang artinya ia memperbolehkan indah untuk bersandar padanya untuk beberapa saat. Indah mulai bersandar pada roy dan roy membeku dengan posisinya, bahkan ia pun tak sadar jika indah menangis dibahunya. Setelah agak baikan indah meninggalkan roy yang kini masih membeku dengan posisinya, “terimakasih roy” ucap indah sebelum ia jalan menuju kelasnya. Ketika kembali ke kelas indah merasakan ada yang berbeda, dan tanpa ia sadari ia berjalan menuju ruang seni, dan tak ada siapapun disana. Indah kembali ke kelasnya dan duduk dikursinya. Hansel ada dilapang sedang bermain bola, mata indah terus mengamati gerak gerik Hansel. Tidak ada ekspresi yang berarti ketika indah menatapa Hansel. Indah berbalik arah dan tidak menatap ke jendela lagi, ia mengambil bukunya, dan headset yang tidak tersambung ke handphone, dan indah memulai kegiatan membacanya dan menyendirinya lagi. Kegiatan indah ini ternyata tak luput dari perhatian roy da Hansel yang kini keduanya ada diapang bola.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar