Bertahun-tahun hati
ini berkutat dengan rasa tak terbalaskan, hingga tidak menyadari betapa banyak
cinta yang ingin menghiasi hari-hariku.
Hingga akhirnya pada
suatu hari, hati ini terbuka akan cinta yang datang, namun kembali hati
membukaan pintu yang salah, cinta yang hadir hanya datang untuk sesaat dan
kemudian pergi, hanya menyisakan luka.
Luka yang tertinggal
kembali mengihiasi hari-hariku selama bertahun-tahun. Hingga akhirnya aku
melewatkan banyak cinta lain.
Setelah hati ini
mengikhlaskan dia pergi, dan luka yang tertinggal mulai memudar, satu persatu
hati ini membuka melihat banyak sekali cinta yang datang. Cinta yang selalu
setia menunggu hati ini terbuka, bahkan cinta yang tak memiliki kesempatan
untuk diutarakan. Cinta yang hadir premature itu kini sudah beranjak dewasa dan
mulai tak sanggup hanya untuk disimpan. Satu per satu cinta tersebut
mengutarakan perasaannya terhdapku. Aku terus saja menerima pengakuan mereka,
tanpa tahu caranya membalas perasaan tersebut. Aku pikir hati ini masih belum
membuka, namun bukan itu alasannya, pemilik hati ini yang masih saja takut
membukaan hati pada orang yang salah. Mereka yang datang begitu baik, mereka
yang datang begitu sempurna dengan cinta yang mereka miliki. Tidak ada satupun
yang kurang, hanya saja aku yang egois. Aku tak mau kehilangan lagi, oleh
karena itu aku enggan memiliki. Aku saja yang tidak pernah mampu percaya, bahwa
mereka berbeda, bahwa mereka akan tetap bersama diri ini untuk waktu yang lama,
aku terus saja merasakan bahwa cinta mereka sesaat, dan akan banyak hal yang
akan membuatku kembali merasakan kehilangan. Aku yang takut. Aku yang tak punya
cukup ruang untuk percaya. Aku yang egois. Aku ingin mereka mengukapkan
perasaan mereka tanpa tahu caranya membalas perasaan tersebut.
Aku terlalu sibuk
merasa rendah diri, aku terlalu sibuk menilai diri ini buruk, aku terlalu sibuk
menjadikan diri ini tidak bernilai, aku terlalu sibuk minder. Hingga akhirnya
aku telat mengtahui betapa banyak dari mereka menyukaiku, rasa suka yang premature,
hadir disaat yang tidak seharusnya, cinta yang datang terlalu awal, namun aku
tidak pernah mengetahui bahwa diri ini menjadi cinta pertama bagi beberapa
orang, bahkan cinta tersebut masih terjaga sampai saat ini.
Cara mereka
mencintai diri ini begitu luar biasa. Bagaimana diri ini harus membalasnya,
bagaimana diri ini mampu memberikan hal yang sama. Setelah berkutat dengan luka
dan rasa kecewa. Mendapatkan begitu banyak cinta membuatku bahagia hingga air
mata datang bersamaan dengan senyuman. Cinta tersebut yang membuatku menjadi
egois tak mau kehilangan cinta tersebut. Setelah hanya luka yang dirasa,
merasakan rasanya dicintai itu begitu istimewa. Aku bahagia akan hal tersebut,
aku bahagia ketika cinta itu datang. Namun aku masih belum menemukan cara
bagaimana cara membalasnya, tanpa terus menerima. Aku masih terus berpikir
kapan hati ini akan kembali menerima seseorang untuk membuat hari-hariku lebih
berharga dan berwarna tiap detiknya. Harus pada siapa hati ini jatuh.
0 komentar:
Posting Komentar